Selasa, 17 Agustus 2010 0 komentar

I think..This is enough to have their..

Alhamdulillah Wasyukurillah hanya itu yang bisa saya katakan.
        Beranjak menjadi seorang pribadi yang harus lebih mandiri, lebih tegar, lebih sabar, lebih istiqomah, lebih bermanfaat dan lebih sholehah. Aku telah berumur 22 tahun sekarang, umur yang cukup matang bagi seseorang menentukan kehidupannya, menentukan jati dirinya, dan memperbanyak rasa bersyukurnya. Pada saat itu pula orang tua ku, kakak ku, adek ku, teman-teman ku mengucap do'a atas hari kelahiran ini. Momen yang berharga bagi diriku saat mereka bersuka cita  mengatakan "Selamat ulang tahun, Semoga berkah disisa umumu". 
        Kakak ku dengan gaya yang dingin dan tanpa basa-basi memberikan  ku sebuah hadiah, mungkin cukup sederhana tapi bagiku cukup menyenangkan karena dia sudah punya niat untuk menyenangkan hati adiknya. Yup, sebuah coklat dengan pita ditengahnya. Lucu, tapi aneh. Yap, mau tidak mau itulah kakakku walaupun darahku mengalir juga di nadinya kita adalah dua manusia yang sangat berbeda, aku bahkan tidak mengerti jalan pikirannya.

Coklat merk X dengan pita oranye di tengahnya.
         Teman adalah sebuah kata abstrak yang menggambarkan kekuatan yang tidak telihat namun nyata dari seseorang yang keberadaannya tidak kita sangka namun tetap ada. Tidak ada sedikitpun bagian raga dan aliran darah kita pada raganya, namun terkadang rasa sakit yang kita rasakan dapat pula mereka rasakan. Kekuatan dari sebuah ukhuwah yang Allah berikan pada masing-masing diri kita, sehingga kita dapat menjalani kehidupan di dunia ini dengan lebih berwarna dan bermakna hanya semata-mata untuk mencari keridhaan-Nya. Keberadaan mereka aku rasakan pula dalam kehidupan ku. Pada saat kemarin aku berulang tahun, mereka memberikan ku sebuah kejutan dan hadiah. Sebuah kesenangan yang tak tergantikan oleh apapun. Suatu kesenangan dimana kita merasa ada banyak orang yang ternyata menganggap kita ada. Mereka memberikanku sebuah hadiah berupa do'a dan buku. Oia, tidak ketinggalan mereka juga memberiku kue ulang tahun ditambah dengan banjuran air dingin ditengah malam bulan ramadhan. Pantesan beberapa hari kemudian aku jadi masuk angin.

Hehe..Inilah hadiah yang dikasih temen-teman biokimia tercinta..bagus untuk refrensi mendidik anak..huff
            Itulah sebuah hadiah pada ulang tahunku yang menginjak umur 22 tahun, sebenarnya bagiku hadiah sebenarnya adalah kepedulian orang-orang disekitarku yang menganggap aku ada. Ada sebuah kalimat bagus dari sebuah buku yang pernah aku baca yang mengatakan " Tak apalah jika aku dibenci, tak apalah jika aku dimaki sekalipun, asalkan jangan aku tidak dipedulikan. Karena dengan begitu aku sudah dianggap mati." Hanya syukur dan terimakasih yang bisa aku ucapkan, terutama kepada ibuku yang telah berusaha sekuat raga dan jiwa untuk mempertahankan aku, hingga aku dapat lahir kedunia ini dan tumbuh menjadi seorang wanita dewasa yang berumur 22.
Akhir kata aku hanya bisa berkata  "Aku rasa, aku merasa sudah cukup memiliki mereka semua..."



Jumat, 13 Agustus 2010 1 komentar

August 14th, Is My Surrender Day

“Can’t stop to walking..” Itu mungkin adalah gambaran terjelas yang ada pada kehidupanku saat ini.
Terlihat jelas penggalan perjalanan yang telah terjadi kemarin, dan saat ini aku telah berada pada suatu hari, dimana aku merasa akankah ada masa dimana esok hari dapat pasti untukku?

Pertanyaan demi pertanyaan bertubi-tubi menghantam pemikiran ini… Well, aku telah berjalan jauh sekali..selama 22 tahun mungkin sekarang, tepat saat ini, 14 Agustus 2010.

Spertinya jawaban akan kepastian itu Tidak Ada. Yah, Bagiku hidup tidak ada yang pasti. Seorang anak dapat meninggalkan orangtuanya, seorang kekasih dapat meninggalkan pasangannya, dan bahkan hingga sampai kematian itu datang pun tidak ada yang tahu pasti. Kepastian itu absolut hanya dimiliki oleh Sang pemilik waktu, Our god, Our lord, Allah SWT.

Mungkin ketidak pastian itu yang harus dimiliki oleh manusia-makhluk ciptaan, makhluk lemah, makhluk berlebihan- dengan maksud tertentu agar kita tidak berhenti untuk bergerak, untuk berjalan. Itu termasuk aku, termasuk kehidupanku, termasuk harapan-harapanku, tidak ada yang pasti. Itulah muhasabah diri pada hari itu, 14 agustus, Hari dimana aku memasrahakan diri untuk hari esok, dengan tidak dapat berhenti untuk berjalan, untuk bergerak.



Happy Brithday to you my self.
 
;